BAHAYA MSG: Penyedap Rasa (MSG) Hambat Pertumbuhan Anak

Diposting oleh Kaldu Non-MSG on Senin, 19 Juli 2010Sabtu, 17 Juli 2010Selasa, 22 Juni 2010Minggu, 20 Juni 2010

Makan tanpa penyedap (baca: vetsin--red)? Hmm rasanya kurang pas. Tapi tahukah Anda? Penggunaan penyedap rasa berlebihan justru menghambat pertumbuhan anak!

Vetsin atau monosodium glutamate (MSG) dan dikenal sebagai penyedap rasa saat memasak diyakini dapat membahayakan dan menghambat pertumbuhan anak.

MSG mengandung asam sodium glutanik (glutanic acid sodium) yang dapat menguraikan asam glutanik selama proses pencernaan. Asam ini dalam jaringan otak atas dorongan asam glutanik yang dibantu oleh vitamin B6 bisa berubah menjadi δ (delta) - asam amino butyric, yaitu semacam zat pengekang syaraf penyalur. Bila kekurangan zat ini, akan mudah menyebabkan sistem kontrol syaraf menjadi terlalu tegang, misalnya timbul gejala kepanasan atau kejang-kejang. Karena itu, mengkonsumsi vetsin harusnya sedikit dan sewajarnya.

Survei membuktikan, bahwa konsumsi vetsin terlalu banyak dapat membahayakan tubuh manusia. Banyak orang mempunyai pengalaman, setelah mereka makan terlalu banyak masakan yang enak, lalu timbul gejala sakit kepala dan pusing, tubuh bagian atas mati rasa, hati berdebar, nafas menjadi pendek dsb. Ini yang disebut "mabuk makan". Penyebab utamanya juga karena terlalu banyak kandungan asam glutanik dalam daging dan vetsin yang dikonsumsi.

Penelitian Tim Riset di Amerika terbaru menyebutkan, setelah menyuntikkan vetsin yang overdosis ke dalam tubuh tikus, mereka lalu menemukan bahwa selang beberapa waktu, pada retina tikus dan beberapa bagian sistem syaraf utama terlihat gejala kerusakan. Fungsi alamiahnya menurun, juga nampak penyakit kegemukan. Karena jumlah sel darah merah dan putih dalam tulang berkurang, di mana garam kalsium yang masuk ke sel mengalami kerusakan, jadi akan mempengaruhi sintesa sel-sel, sehingga pertumbuhan tulang juga ikut terhambat.

Riset selanjutnya menunjukkan bahwa seorang anak yang terlalu banyak mengkonsumsi vetsin atau makanan yang mengandung asam glutanik, maka bagian otak besar yang memproduksi δ (delta), akan dapat menghambat pengeluaran hypothalamic untuk menekan thyroxin melepaskan hormon dan menekan hormon parathyroid untuk membiarkan pelepasan hormon, akhirnya akan menyebabkan thyroxin dan parathyroid pengeluaran hormonnya berkurang.

Kurangnya pengeluaran thyroxin akan berdampak negatif bagi pertumbuhan tubuh manusia, akan tetapi hormon parathyroid adalah hormon penting untuk mengatur kalsium darah dan fosfor darah.

Hormon tersebut dapat mencegah hilangnya kalsium melalui air seni, serta membantu daya serap usus terhadap kalsium dan fosfor. Jika pengeluarannya tidak mencukupi, kalsium dan fosfor yang hilang akan sangat banyak, maka pertumbuhan tulang dan perkembangan tubuh manusia akan terhambat.

Untuk itu, anak yang dalam masa pertumbuhan selain harus diperhatikan jumlah konsumsi vetsinnya, yaitu setiap hari tidak boleh lebih dari 5 gram. Juga harus mencegah mereka makan dan minum terlalu banyak, khususnya dalam mengkonsumsi masakan yang enak. [Disarikan dari: chinesefood.net/ebr/hidayatullah]
More aboutBAHAYA MSG: Penyedap Rasa (MSG) Hambat Pertumbuhan Anak

KALDU NON MSG

Diposting oleh Kaldu Non-MSG on Senin, 19 Juli 2010Sabtu, 17 Juli 2010Selasa, 22 Juni 2010Minggu, 20 Juni 2010

Banyak di antara kita kurang memahami apa yang kita makan. Makanan sehari-hari kita, sudah amankah untuk hidup kita dan anak-anak kita ke depan?

Coba Anda renungkan, berapa banyak orang menderita sakit karena efek dari makanan yang dimakan setiap hari, selama bertahun-tahun, hingga akhirnya suatu saat tubuhnya menjadi "gudang" aneka penyakit berbahaya!

Salah satu pemicu penyakit-penyakit berbahaya itu adalah MSG (Mono Sodium Glutamate alias Mono Natrium Glutamate alias PENGUAT RASA), yaitu suatu zat yang ditambahkan pada masakan atau makanan instan yang banyak beredar di Indonesia.

MSG membuat makanan terasa lebih GURIH, dengan hanya memakai sedikit saja maka rasa menjadi mantap dan membuat ketagihan! Ini adalah zat yang memanipulasi lidah kita dengan rasa gurih, tanpa mempertimbangkan efek di kemudian hari.

Mari kita lebih teliti lagi memberikan makanan untuk anak-anak kita. Sungguh kasihan calon penerus kita jika harus mendapatkan makanan yang mengandung bahan-bahan yang mengakibatkan sakit.

Efek dari penyedap rasa MSG adalah sbb:
1.Memicu kanker, autisme, dll.
2.Pengurangan perkembangan otak bagi bayi.
3.Penurunan kecerdasan.
4.Kelahiran prematur.

Membuat masakan sehat & lezat tanpa MSG, kini jadi mudah...! Penyedap rasa alami, dengan bumbu rempah-rempah asli khas Indonesia, sehat tanpa pengawet: Kaldu Non MSG "Alsultan": Aman untuk ibu hamil/menyusui, bayi & balita, anak autis, penderita sakit/alergi MSG.

Dicari AGEN se-Indonesia! INFO KEAGENAN: 081-999-548-688. http://kaldu-nonmsg.blogspot.com/
More aboutKALDU NON MSG

BAHAYA MSG: Mengapa MSG Bikin Gemuk?

Diposting oleh Kaldu Non-MSG on Senin, 19 Juli 2010Sabtu, 17 Juli 2010Selasa, 22 Juni 2010Minggu, 20 Juni 2010

Penasaran dengan postingan sebelum ini, "Hati-hati, MSG Bikin Gemuk"? Nah, simak pemaparan berikut mengapa MSG bikin gemuk. Ternyata, ada penjelasan ilmiahnya, lho.

Begini penuturan seorang peneliti: “Pada studi dengan manusia, MSG secara langsung menstimulasi pankreas untuk bekerja tiga kali lebih keras dalam memproduksi insulin. Kadar insulin yang berlebihan dan tak wajar ini langsung beredar ke darah, mengikat gula dan mengubahnya menjadi lemak. Beberapa jam setelah Anda mengonsumsi MSG, kelebihan insulin (yang diakibatkan MSG) akan mengakibatkan penurunan kadar gula darah secara drastis sehingga mengakibatkan Anda merasa lelah, lemas, dan bahkan lapar lagi. Pada percobaan dengan hewan, kelebihan insulin ini mengakibatkan hiperinsulinemia: overproduksi insulin dalam waktu berkepanjangan. Pankreas menjadi hilang kendali sehingga tubuh memproduksi sel-sel T untuk mematikannya.”

Maka, tak heran kalau kita merasa keenakan saat menyantap masakan yang diberi MSG. Rasa gurih dan sedap bikin pengen nambah terus. Jadi seperti "kecanduan". Begitu juga pada kebanyakan junk food (makanan siap saji) yang sering kita konsumsi. Bikin kita merasa “ketagihan” terus. Ada yang bilang pemberian MSG pada junk food merupakan bentuk kapitalis industri pangan. Menurut Glutamate Association di Amerika Serikat, sederhana saja alasan penambahan MSG ini pada makanan: studi telah menunjukkan bahwa menambahkan MSG pada beberapa makanan tertentu, seperti sup atau kentang halus, mengakibatkan orang “ketagihan” sehingga meningkatkan jumlah konsumsinya terhadap makanan tersebut. Peningkatan konsumsi berarti peningkatan jumlah pembelian, dan keuntungan bagi perusahaan.

Glutamat adalah asam amino yang dapat merangsang hampir setiap organ tubuh, terutama otak. Glutamat secara alami terdapat dalam jumlah hanya sekian milligram pada beberapa produk pertanian. Namun sekarang dapat kita peroleh dengan mudah secara sintetis dalam jumlah bergram-gram. Terlalu banyak glutamat dalam otak dapat menstimulasi berlebihan saraf-saraf di sana, mengakibatkan saraf-saraf tersebut mati. Banyak orang yang menderita sakit kepala kronis atau migrain kronis akibat mengonsumsi terlalu banyak MSG.

Hal tersebut di atas sangat mungkin terjadi pada orang dewasa. Lalu bagaimana dengan anak-anak dan bahkan janin?

John Erb, penulis buku The Slow Poisoning of America, menyatakan hipotesisnya mengenai akibat terlalu banyak MSG pada janin ketika ia diundang untuk mengikuti Konferensi Defeat Autism Now di Washington DC. Ia melaporkan bahwa MSG dapat berdampak pada janin sebelum usia janin itu mencapai sebulan. Hal ini karena saat itu barrier plasenta belum terbentuk sempurna dan akhirnya embrio menerima seluruh zat kimia yang dikonsumsi ibunya melalui peredaran darah. Pada bulan pertama ini otak sedang terbentuk dan glutamat dapat memicunya menderita ADHD (hiperaktivitas) atau yang terburuk, autisme. Walau hal ini kemudian disepakati para ahli pada konferensi itu, namun masih sebatas hipotesis dan memerlukan studi lebih lanjut.

Saya pernah terheran-heran melihat beberapa bungkus vetsin tersimpan rapi di toples bumbu dapur (padahal, ibu saya mengaku udah nggak pernah pakai vetsin alias MSG lagi buat memasak). Setelah saya tanya, ternyata vetsin itu bukan buat memasak, namun untuk dicampur ke air penyiram tanaman. Katanya sih, bisa bikin tanaman tumbuh subur. Dari yang saya baca, tanaman yang diberi "pupuk" MSG bisa tumbuh dua kali lebih besar hanya dalam hitungan hari. Ini berarti MSG mampu menumbuhkan atau merangsang pertumbuhan sel secara abnormal. Makanya tak heran juga banyak orang yang terbiasa menyantap makanan yang mengandung MSG dapat terserang penyakit tumor atau kanker.

Gimana, masih mau masak dengan MSG? Semua itu barulah secuil dari efek samping MSG yang telah banyak diketahui dan dilakukan penelitiannya. Untuk apa memanjakan lidah tapi menyengsarakan hidup (dan bahkan anak-anak) kita? Tapi jangan khawatir, memasak tanpa MSG bukan berarti masakan kita jadi gak sedap kok. Tinggal kita akali saja dengan menambahkan garam, gula, dan bawang putih secukupnya-disamping penambahan bumbu-bumbu dapur lainnya tentunya.

Dan kabar baiknya lagi, sekarang kan sudah ada penyedap rasa alami: Kaldu Non MSG "AlSultan". Semula diproduksi dan dipasarkan di Australia yang terkenal ketat soal standar keamanan pangan. Penyedap rasa Non MSG "AlSultan" kini hadir di Indonesia, telah bersertifikat HALAL MUI dan izin Depkes RI.

Yuk, beralih ke penyedap rasa alami!

DICARI AGEN SE-INDONESIA! INFO KEAGENAN: 081-999-548-688.
More aboutBAHAYA MSG: Mengapa MSG Bikin Gemuk?

BAHAYA MSG: Hati-hati, MSG Bikin Gemuk!

Diposting oleh Kaldu Non-MSG on Senin, 19 Juli 2010Sabtu, 17 Juli 2010Selasa, 22 Juni 2010Minggu, 20 Juni 2010

SATU lagi alasan Anda untuk mengurangi konsumsi MSG atau vetsin. Menurut penelitian, makanan yang mengandung MSG bisa membuat Anda gemuk!

Sebuah penelitian dilakukan di China sejak tahun 1969. Adalah Dr Ka He dan tim dari Universitas California, Amerika Serikat yang mengadakan penelitian tersebut.

Sebanyak 752 warga China, laki-laki dan perempuan yang tinggal di berbagai wilayah di China yang menjadi obyek penelitiannya. Mereka adalah warga yang biasa menyiapkan (memasak .red) makanannya sendiri. Hal ini memudahkan peneliti untuk menghitung kadar MSG yang mereka gunakan dalam setiap masakannya.

Sebanyak 82.4 persen obyek penelitian mengkonsumsi rata-rata 0.33 gram perharinya. Hasil penelitian menunjukan Body Mass Index (BMI) warga yang menggunakan MSG alias monosodium glutamat adalah 23.5, sedangkan yang tidak mengkonsumsi MSG 22.3.

Untuk ukuran orang Asia, tingkat BMI 23 ke atas sudah termasuk obesitas. Untuk itu dianjurkan untuk mengurangi pemakaian MSG pada makanan. Lebih baik gunakan penyedap yang alami. Hidup sehat, badan pun tetap indah. (sumber: www.warnaku.com)

So... Beralihlah ke penyedap rasa alami non MSG!

More aboutBAHAYA MSG: Hati-hati, MSG Bikin Gemuk!

Nasi Goreng "Sedap Mantap" (Tanpa MSG)

Diposting oleh Kaldu Non-MSG on Senin, 19 Juli 2010Sabtu, 17 Juli 2010Selasa, 22 Juni 2010Minggu, 20 Juni 2010

BAHAN:
  • 1 piring nasi putih
  • 4 siung bawang putih
  • 1 tangkai bawang pre
  • 2 buah cabe rawit (jumlah boleh ditambah jika doyan pedas :-))
  • 1 butir telur
  • 1 sdm margarin
  • 1/2 sdt Kaldu Non MSG "AlSultan" rasa sapi/ayam
  • 1 sdt kecap manis
  • Garam secukupnya

CARA MEMASAK:
  1. Bawang pre dirajang kasar, sisihkan
  2. Haluskan bawang putih dan cabe rawit, sisihkan
  3. Telur diorak-arik, sisihkan
  4. Panaskan margarin, tumis bawang pre sampai harum. Masukkan bawang putih dan cabe rawit yang telah dihaluskan. Tumis sampai agak kering dan harum.
  5. Masukkan nasi, aduk rata.
  6. Tambahkan kecap manis, garam, Kaldu Non MSG "AlSultan". Aduk rata.
  7. Hidangkan :-)
CATATAN:
Resep di atas adalah resep dasar. Boleh ditambah ayam, sayur, udang, atau pelengkap lainnya sesuai selera :-)
More aboutNasi Goreng "Sedap Mantap" (Tanpa MSG)